POLITIK
oleh : Mudji Sutrisno, SJ
Politik merupakan proses yang dilakukan rakyat untuk menata hidup
bersama dalam sebuah masyarakat. Maka pelaku pokok proses politik adalah rakyat
itu sendiri.
Ketika memproses hidup bersama, maka disepakatilah berbagai konsensus dan
didialogkan tata laksana untuk menyepakati aturan main dalam mencapai
kesejahteraan bersama dari seluruh warga masyarakat tanpa kecuali.
Ketika wilayah nusantara dengan rakyatnya yang menderita dan ditindas
oleh kolonialisme yang merampasnya secara habis-habisan hingga mengalami serba
miskin dalam bidang ekonomi, serba kekurangan dalam bidang kebudayaan dan serba
dipasung dalam bidang politik, kesadaran para pendiri RI mewacanakan
pemerdekaan dalam cita-cita untuk membentuk masyarakat yang menghargai
kemajemukan (agama, golongan, suku dan bahasa); terbuka; berkeadaban dan berusaha
menyelenggarakan kesejahteraan tanpa kecuali pada masing-masing anggota
masyarakat.
Itu berarti masyarakat pluralis, yang berdaulat, yang berkeadaban dan
berkeadilan dicita-citakan untuk dikonsensuskan sebagai proses politik dalam
mencapainya. Akhirnya wacana pemerdekaan menggumpal dan menyepakati bentuk
proses politik dalam negara hukum dan negara berkedaulatan rakyat.
Negara hukum disepakati sebagai aturan main dan mekanisme untuk
mengontrol kekuasaan dan membaginya dalam tiga badan yaitu legislatif,
eksekutif dan yudikatif.
Keprihatinannya jelas, yaitu res publica atau kekuasaan yang dikontrol
dan dipertanggung jawabkan secara transparan di hadapan rakyat dipilih
mekanismenya untuk sebuah proses politik yang mau menolak mati-matian negara absolutis
kekuasaan.
Tidak hanya itu, para pendiri juga berhasil memilih bentuk negara kedaulatan
rakyat atau negara demokratis di mana yang berdaulat adalah rakyat dan bukan
elite, penguasa dan kelompoknya, agama tertentu atau kepentingan tertentu.
Maka, ketika politik
dihayati sebagai dinamika proses menyelenggarakan realisasi masyarakat terbuka,
adil, berkeadaban dan majemuk di atas batu ujiannya untuk mengukur, apakah
politik yang sedang dijalani itu benar atau tidak, ada pada dua mekanisme tolok
ukur.
Ini baru bagian pertama, yah.
Masih ada lanjutannya,
dalam postingan berikutnya.
Keep in touch!
Note dari penulis :
Tertarik ingin punya bisnis sendiri???? Gampang caranya. Add akun Facebook saya yang ada di sebelah kanan atau kiri artikel ini.
Kalau sudah jadi friend saya di Facebook, nanti saya undang ke pertemuan bisnis kami. Tenang, kalau cuma hadir di pertemuan bisnis, gak perlu bayar. Pertemuannya juga online, lewat Facebook. Jadi gak perlu keluar rumah, dan kalau lagi di luar rumah, gak perlu batalin janji. Kan bisa lewat handphone. Asyik, kan. Yuk, gabung yuk.
No comments:
Post a Comment