Website counter

Wednesday, December 11, 2013

Overstay WNI di Arab Saudi

Satu berita melegakan hati, bahwa hingga hari ini 11 Desember 2013, tercatat sebanyak 4.512 WNI overstay yang berada di Tahril dari 11.281 orang, dan 6.764 orang sudah dipulangkan ke Indonesia.

Yang menjadi pertanyaan adalah dengan biaya siapa mereka bisa pulang kembali ke Indonesia? Dengan biaya sendiri jelas tidak mungkin, karena selama ini para TKI dan TKW yang masa tinggalnya melebihi batas bertempat tinggal di sejumlah tempat tidak resmi dan merupakan semacam "tradisi" para TKI dan TKW di sana. Kalau overstay, maka tinggallah di tempat tersebut. Masalahnya, tempat bernaung sementara tersebut sangat tidak layak, yaitu di lapangan terbuka seperti Mator Qodim yang merupakan lapangan parkir bekas bandara Jeddah. Karena lapangan, maka tidak ada atap yang menaungi mereka. 

Mau tidak mau, negara harus memulangkan para TKI dan TKW ini atas biaya negara. Pemulangan WNI dari Arab Saudi merupakan beban negara, karena harus dibiayai negara. Seharusnya layanan ini tidak gratis, karena pemulangan ini memakan biaya besar yang harusnya bisa digunakan untuk pos pengeluaran yang lain. 

Bayarnya dengan apa? Kalau sudah tiba di Indonesia, para TKI dan TKW ini harus berani membantu pemerintah dengan menunjuk agen dan PJTKI yang menelantarkan mereka. Tunjuk nama, orangnya, kantornya sekalian. Pemerintah juga harus berani memeriksa dan kalau perlu mengadili orang-orang ini. Masukkan ke daftar cekal dan diumumkan di media massa, kalau tidak mau masukkan ke penjara, karena akan menuh-menuhin penjara saja dan nambah biaya negara untuk membiayai makan orang-orang yang tidak punya hati nurani ini. Biarkan masyarakat yang mengadili mereka. 


Tuduhan untuk mereka di abad 20 dan 21 ini dibalut dengan kosakata yang cukup keren yaitu  "human trafficking" yang di abad 15-17 adalah "perdagangan budak". Intinya sama saja, memeras dan memperbudak sesama manusia. Homo homini Lupus. 




Bahan bacaan:
http://www.antaranews.com/berita/408590/kjri-terus-pantau-kondisi-overstay-wni-di-arab-saudi

No comments:

Post a Comment