Website counter

Thursday, June 20, 2013

Mau jadi caleg, ya harus siap diaudit luar dalam oleh publik


Mau jadi pejabat publik, harus siap diaudit luar dalam oleh publik. Misalnya kayak begini nih, makan bakwan 5 biji di kantin (duluuuu jaman sekolah), tapi ngaku dan bayarnya cuma satu, ha ha ha. Kalau istilah di Jogja adalah Darmaji = DAhaR lima, MbAyar siJI, makan lima bayarnya cuma satu.

Nah, dengan transparansi semacam ini, para bacaleg dan calon-calon bacaleg di masa mendatang akan mikir-mikir terutama mereka yang kelakuannya minus sehari-hari dan menjelang pemilu tiba-tiba mendapat "inspirasi" untuk menjadi caleg dan berkampanye kemana-mana "untuk membangun bangsa Indonesia". Ingat ya, komitmen besar dimulai dengan pemenuhan atas komitmen-komitmen kecil. 

Penerbitan daftar riwayat hidup caleg juga sekaligus mendorong pemilih untuk memilih caleg yang pantas untuk menjadi wakil mereka di parlemen. Pemilih cerdas memilih wakil mereka karena kualitas orang tersebut, baik karakter maupun kapasitasnya, bukan karena tawaran uang dari caleg bodong, punya duit, tapi gak punya otak, apalagi nurani.

Caleg juga terdorong untuk memperbaiki kualitas diri mereka sebelum mereka berpikir untuk maju sebagai caleg. Bukan semata-mata mengguyur pemilih dengan uang, baik uang mereka sendiri maupun uang dari bohir mereka. Caleg kayak begini adalah caleg bodoh dan bodong, sama seperti membujuk anak kecil yang sedang menangis dengan permen lolipop.

# Edisi Menjadi Pemilih Cerdas dan Caleg Cerdas.

Bahan bacaan : 

No comments:

Post a Comment